Monday, 12 August 2013

CERITERA SEBUAH BANGSA



Sang mentari muncul pagi dengan menari silang panggung
Si kijang melewat meliputi susur galur sebuah kerajaan
Penghulu bangun di ufuk timur sambil memekik melolong
 lantang memanggil koruptor koruptor sambil menghela hiba demi sebuah ceritera

Anak anjing lalu lalang tanpa menghirau anak musang apatah lagi kucing
Kelak anak bangsa kan jadi leka dek himpunan dan jelajah bangsat
Apalagi di kejar sedang anak bangsa sibuk menagih simpati
Meraih pungutan- pungutan suara
Mengharap bulan jatuh ke  riba , menanti kucing bertanduk

Kelak manusia kan berfikir merahnya salju takkan mungkin berlaku
Dilema bangsa asyik terhingguk hingguk menatap api meliuk
Membakar diri lalu rebah di kaki kayangan
Puak2 hitam sibuk menjual bangsa demi sebuah piala
Legam,karut dan megah.

Air2 sungai mengalir deras tanpa noktah dan henti
Keringat mengalir menitis tanpa desas desus letih
Lalu di simpulkan tanda tanya menjadi sebuah pengharapan
Cahaya bersinar pabila bulan menjengah
Kelak menjadi legam pabila langit menjadi resah





No comments:

Post a Comment