Sang mentari muncul pagi dengan menari silang
panggung
Si kijang melewat meliputi susur galur sebuah
kerajaan
Penghulu bangun di ufuk timur sambil memekik
melolong
lantang
memanggil koruptor koruptor sambil menghela hiba demi sebuah ceritera
Anak anjing lalu lalang tanpa menghirau anak
musang apatah lagi kucing
Kelak anak bangsa kan jadi leka dek himpunan
dan jelajah bangsat
Apalagi di kejar sedang anak bangsa sibuk
menagih simpati
Meraih pungutan- pungutan suara
Mengharap bulan jatuh ke riba , menanti kucing bertanduk
Kelak manusia kan berfikir merahnya salju
takkan mungkin berlaku
Dilema bangsa asyik terhingguk hingguk menatap
api meliuk
Membakar diri lalu rebah di kaki kayangan
Puak2 hitam sibuk menjual bangsa demi sebuah
piala
Legam,karut dan megah.
Air2 sungai mengalir deras tanpa noktah dan
henti
Keringat mengalir menitis tanpa desas desus
letih
Lalu di simpulkan tanda tanya menjadi sebuah
pengharapan
Cahaya bersinar pabila bulan menjengah
Kelak menjadi legam pabila langit menjadi
resah
No comments:
Post a Comment